Sebenarnya sih bukan benar-benar 'tanzen'.
Coba saja naik bis Trans Jakarta kala jam sibuk dan berdiri. You'll know what I mean.
Jumat pagi aku tiba di Jakarta. 12 jam perjalanan di dalam kereta Argo Anggrek hampir saja membunuhku. Perut melilit serasa ingin menjerit. Ugh. Thanks to mbak Elly :) atas waktunya untuk menjemputku, menemani makan pagi, rela menunggu di halte selagi aku 'berjuang' di kedubes negara sang kekasih. Atas kamar mungilnya yang membuatku tidur nyenyak tak gerak selama 2 jam! Teman-temannya yang baik mengantarku tuk beli makan siang mengisi perutku yang keroncongan. Atas 'pinjaman' langkahnya menemaniku seharian di Jakarta!
Tanzen im Bus. Tanzen im Bus. Tangan-tangan mungil kurus kita seakan selalu ingin terlepas dari pengangan bewarna abu-abu itu. DJ pak supir pas banget membuat penumpang menari seakan di lantai disco yang berjalan. wah. haha lucu juga kalau ingat-ingat lagi. Serasa ndeso. Tapi seru. Baru beberapa jam di jakarta sudah punya joke : Tanzen im Bus!
Jakarta oh Jakarta. Jadi tambah alasan cinta sama Surabaya dan Sidoarjo ^^. Meski kurang dari sehari di Jakarta, suasana Jakarta telah mudahnya melekat padaku. Jakarta yang hingar, ramai, macettttt..! Tapi salut melihat orang-orang yang hectic membawa langkahnya dengan cepat seakan saling berebut meraih kursi 'rejeki' :) pempek 1000-an yang enak banget, masker 5000an yang nggak ada di surabaya :) Salut buat mbak Elly, semoga sukses dan sehat selalu ya mbak ;)
Well, semoga ada kesempatan lagi kesana, ingin mengajak wong prancis itu tanzen im Bus juga. Atau ada yang lain mau ikut? ^^
macet ^^
macet juga ^^
posing haha ^^
before going back to Surabaya, thanx mbak Elly!
Cheers! Life is life, survive! :D
-Ama-
No comments:
Post a Comment