Wednesday, April 7, 2010

Tik tok Tik tok.
It's now 12.00 in the afternoon.

Aku mendengar suara adzan Dhuhur. Suara berisik dari AC di kamarku. Suara motor lalu lalang di jalan kecil depan rumahku.

Hari ini pikiran kosong. Ya, kosong. Seperti aku tak peduli sedang berada dimana dan dengan siapa. Apa ini pengaruh perasaanku semalam?

Have you ever cry to sleep? Because i have. It was not just once.

Sudah biasa merasakan hangatnya air mata asin mengalir dari mataku. menetes saat ia jatuh dari hidungku. Bibirku serasa asin meski tak membiarkan si air masuk ke dalam mulutku. Seperti film yang semalam aku tonton, mungkin air mataku selama ini sudah bisa jadi hujan semusim.

And rain falls down from the sky. It's salty and rich of stories.

Adakah remote pengontrol perasaan? seperti 'feeling volume' yang bisa aku tambah dan kurangi.

Salahkah jika aku merasa kosong? Bukan, bukan soal agama. Sejuk damai rasa saat aku bersujud dan merasakan Ia lebih dekat daripada urat nadiku. Atau seakan menuntunku bahwa masih ada esok dan aku tak mungkin menangis selamanya.

Kosong. Apakah ini berarti berbeda pada orang lain? Akankah kosong dirasakan oleh mereka yang tak mempunyai anak setelah bertahun-tahun menikah, misalnya? Kosong karena tak punya pekerjaan? Kosong karena dompet pun menyandang kata sifat ini?

Normalkah aku jika berkata demikian? Seseorang disana mencintaiku. Ayah masih merindukanku dan melarangku bekerja dulu karena ingin selalu melihatku saat ia pulang kerja. Ibu lebih memilih aku 'menganggur' di rumah sehingga ia memiliki teman curhat. Adik memanfaatkanku untuk membantu PR bahasa inggrisnya. Lalu apa?

Aku mungkin tak punya banyak teman. Tak ada yang mengajakku hangout setiap weekend. Tapi aku cukup dapat tersenyum karena teman-temanku yang sedikit itu sangat mengerti aku. Mereka akan mudahnya menjadikan aku psikiater dadakannya. Menjadi pendengar kala sifat pendongengku kumat.

Lalu apa artinya kosong?

Aku hanya ingin hidup sederhana. Memiliki apa yang aku sesungguhnya aku butuhkan, bukan yang aku inginkan. Bisa tertawa dan bersedih karena artinya aku masih punya perasaan. Bisa merasa kesal karena artinya aku memiliki harga diri.

I still have dreams, that i realise i make God motivated to make them true for me, to change disabilities into abilities.

Semoga kosong hanyalah suatu peringatan agar aku dapat segera mengisinya. Membuat hati dan pikiranku mengalirkan ide dan logika-logika yang dapat aku cerna. Dan aku pun kembali terisi.

*and i hate to paint, for now. Don't ask me why, I won't have the answer.

-Spoon-

No comments:

Post a Comment